Di kalangan masyarakat Indonesia, tenis meja menjadi salah satu olahraga yang sangat populer dan sering diperlombakan dari mulai dari acara Agustusan sampai perhelatan Olimpiade. Tenis meja dapat dimainkan dengan mudah, tidak membutuhkan tempat yang luas, bahkan bisa dimainkan di dalam ruangan. Namun permainan ini membutuhkan peralatan-peralatan khusus tersendiri yang harus kita beli.
Diantaranya adalah meja tenis, bet atau pemukul dan juga bola tenis. Di Indonesia dan luar negeri olahraga satu ini juga dikenal dengan nama ping-pong.
Pengertian Tenis Meja
Tenis meja adalah cabang olahraga yang dilakukan oleh dua orang pemain (tunggal) atau dua pasang pemain (ganda) secara berhadapan dengan menggunakan bola kecil, bet dari kayu yang dilapisi karet, dan lapangan permainan berupa meja.
Induk organisasai olahraga tenis meja atau yang juga dikenal dengan nama ping pong ini adalah ITTF (International Table Tennis Federation) untuk tingkat dunia dan PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) untuk tingkat nasional.
Sejarah Tenis Meja
Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenis meja dikenal dengan sebutan ping pong, gossima, atau whiff whoff. Nama ping pong dipakai hampir di seluruh negara sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd., menjadikannya merek dagang pada tahun 1901.
Sejak itu, ping pong hanya digunakan jika permainan menggunakan peralatan dari Jaques, sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu, tenis meja menjadi permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan di dalam ruangan setelah makan malam.
Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada tahun 1901, seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.
Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang selembar lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan.
Inggris mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada tahun 1921, diikuti berdirinya International Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926, dan USA Table Tennis (USAT) pada tahun 1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London, Inggris, pada tahun 1926.
Pada tahun 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd., memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi.
Di Indonesia, olahraga ini pertama kali dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo tahun 1948, sedangkan di tingkat dunia, tenis meja baru resmi dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.
Peraturan Tenis Meja
Agar permainan berjalan dengan tertib, setiap pemain harus mengikuti peraturan tenis meja yang sudah ditetapkan berikut ini.
- Pemain harus memukul bola dengan cara menyentuhkan papan pemukul atau bet.
- Pemain harus melakukan servis.
- Penerima bola atau receiver merupakan pemain yang memukul bola yang kedua dalam satu reli.
- Permainan diawasi oleh seorang wasit dan pembantu wasit.
Urutan Permainan Tenis Meja
Pada permainan ganda, pengembalian bola harus dilakukan secara bergantian antara kedua pemain. Setelah servis, penerima bola akan menerima bola, lalu pasangan pelaku servislah yang menerima bola berikutnya.
Satu Let Permainan Tenis Meja
Saat terjadi reli panjang dalam sebuah permainan tenis meja, reli akan dinyatakan sebagai let jika memenuhi syarat sebagai berikut.
- Bola menyentuh net ketika melewati net, lalu bola masuk atau diterima oleh pemain lawan.
- Servis dilakukan ketika pemain penerima belum siap menerima bola.
- Wasit menghentikan permainan.
- Pemain gagal melakukan servis atau tidak dapat mengembalikan bola servis.
- Bola memantul dan mengarah pada net.
Satu Set Permainan Tenis Meja
Pertandingan dinyatakan sebagai satu set jika salah satu pemain/pasangan pemain sudah mencapai 11 poin dan selisih dengan lawan sebanyak 2 poin. Apabila nilai masih berselisih satu poin, permainan harus terus dilanjutkan hingga salah satu pemain mencapai selisih dua poin.
Penentuan Urutan Servis dan Tempat
Untuk menentukan pemain yang akan melakukan servis dan tempat pemain, dilakukan pengundian. Pada permainan ganda, pemain yang akan melakukan servis dan menerima bola juga harus sudah ditentukan terlebih dahulu. Jika salah satu pemain sudah meraih 5 poin, dilakukan pertukaran pemain.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian, Sejarah dan Peraturan Tenis Meja"
Posting Komentar